www.smartlink.biz.id , Jakarta - Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara Akan dijalankan kembali dari tanggal 20 Juni sampai 13 Juli 2025. Di tahun sebelumnya, tepatnya pada 2024, pertunjukan garapan Pasha Prakasa ini mampu menyedot lebih dari 30 ribu penggemar. Dibawahi produser Cristian Imanuell, Billy Gamaliel, serta Chriskevin Adefrid, produksi tahun ini bakal membawa nuansa baru dibanding versi perdana. Nantinya terdapat total 30 sesi pentas, yang berlangsung nyaris selama satu bulan utuh.
Musikal keluarga Cemara 2025 adalah hasil kerjasama antara Visinema Studios dengan Indonesia Kaya. Pada kesempatan jumpa pers di Ciputra Artpreneur, Kamis, 14 Mei 2025, Cristian Imanuell menyatakan bahwa ini tidak sekadar ulangan dari pementasan sebelumnya melainkan peningkatan secara mendalam serta estetika seni yang lebih tinggi.
Perbedaan dalam Pertunjukan Sebelumnya
Musikal Keluarga Cemara Pada tahun 2025, kita akan menyaksikan dua konfigurasi keluarga yang berbeda. Kali ini dengan penambahan pemain baru dalam lineup-nya. Taufan Purbo serta Simhala Avadana bakal mengambil peran sebagai Ayah atau biasa disebut Abah. Sementara itu, Andrea Miranda dan Galabby akan menduduki posisi tersebut untuk ibunda mereka, yaitu Peran Emak. Selanjutnya, pasangan aktor Fazka Bahanan bersama Quinn Salman siap menjadi sosok Ara di layar kaca. Terakhir tetapi tidak kalah penting adalah duet Amira Karin dan Aisyah Fadhila yang diproyeksikan melengkapi cast sebagai karakter Euis.
Di samping itu, koreografi serta susunan musik pun bakal mengalami kemajuan dibandingkan dengan pentas sebelumnya. Setiap skenario dalam tiap-tiap babak akan disempurnakan untuk menciptakan nuansa emosi yang lebih mendalam, sehingga para penonton dapat menangkap pesona nilai-nilai keluarga yang bermakna beserta keremajaannya.
Musikal keluarga Cemara akan ditampilkan dari tanggal 20 Juni sampai 13 Juli 2025 di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Foto dokumentasi oleh Visinema Studios / Indonesia Kaya.
Modifikasi dalam pementasan ini bukan hanya sekadar merubah esensi dari penampilan sebelumnya. Justru, hal ini akan mengeksplor lebih jauh sehingga menjadi semakin tepat untuk kita semua yang hidup di era saat ini, terang Chriskevin selaku salah satu produser.
Pasha sebagai direktur pun menyebutkan bahwa di tahun ini bakal terdapat sejumlah perubahan dalam hal pengaturan adegan serta desain seni. "Maka dari itu, adegan tersebut bukan hanya sing dan dancing "Semua hal tersebut merupakan kelanjutan dan berfungsi sebagai satu kerjasama yang dibangun bersama-sama," jelas Pasha. Musik video untuk semua lagu pada acara ini pun akan diumumkan rilisnya.
Rencana Persiapan Grup Kreasional Musikal Keluarga Cemara
Ivan Tangkulung selaku music director Mengakui telah diberi keleluasan untuk menjelajahi berbagai jenis musik yang dia interpretasikan dalam konser kali ini, dia menyatakan, "Di tahun ini ada banyak peluang bagi saya untuk merevisi kembali apa pun yang sudah tertulis dan apa saja hal-hal yang terjadi pada tahun sebelumnya dapat kami ubah agar menjadi lebih segar." Dia juga menerima dorongan tambahan dari gelaran penghargaan Piala AMI Awards atau Anugerah Musikk Indonesia yang diraihnya beberapa waktu lalu.
Yandi Brownsu selaku vocal director Yang baru saja menyatu dengan tim kreatif Musikal Keluarga Cemara merasa terpacu saat diundang untuk berpartisipasi dalam acara panggung tersebut. "Itu adanya excitement- "Ada sebuah tantangan untuk saya," ujarnya. Dia merasa memiliki kebebasan dalam menjelajahi dan menciptakan sesuai dengan gaya pribadinya. Pendekatan yang ia terapkan adalah story telling pada para penyanyi.
Ayu Gurnitha serta Santi Dwisaputri selaku penata gerak menyampaikan bahwa tarian pada pementasan kali ini bakal disajikan dengan lebih berkespresian. Sebelumnya, Ayu sempat aktif sebagai peserta dalam acara tahun 2024 tersebut. Ketika merancang setelan tariannya, dirinya melakukan evaluasi dasar pengamatan langsung dari gelaran sebelum-sebelumnya sambil mengemban posisi sebagai bagian tim performernya. “Dengan memandang keadaan seperti orang yang sedang bertindak, saya bisa mencermati hal-hal tertentu butuh perlengkapan lain ketika bernyanyi atau mendayun untuk memberikan kesan nyata,” tutur Ayu. Menambahkan lagi, Ayu menerangkan kalau rangkaian tarian merupakan cerminan lanjutan dari narasinya, arti kata-kata lagunya, hingga tujuan akhir suatu skenario. “Maka itu, segala sesuatu yang dipertontonkan di depan publik, apabila kita bicara tentang tarian, pastilah memiliki maksud tersendiri,” paparnya.
SOFWA NAJLA TSABITA SUNANTO